Polka adalah "........" yang ceria!

Friday, February 24, 2006

Kacamata Sompal

Minggu ini diawali dengan kacamataku yang sompal . Sompal maksudnya gompel. Gompel artinya pecah sedikit. Tapi walaupun sedikit kalo di daerah yang fatal akibatnya bisa parah. Kacamataku modelnya frameless - model kacamata favorit ku , alasannya kalo pake yang ada framenya, aku ngerasa frame atas "kejar-kejaran" sama alisku yang lumayan lebat- Nah kalo pake yang model itu kacanya pasti di"bor" , "sompalnya" ada itu dekat tempat bor/ mur-nya.Jadilah langsung ngga bisa dipake , karena gagang kacamatanya ngga nyangkut. Setelah survey ke optik terdekat , ternyata harus nunggu 5 harian. Ck..ck..ck lamanya.......

Karena minusku cukup besar dan harus beraktivitas, aku coba nyari kacamata Jadulku (kacamata sebelum yang pecah ini) - modelnya lagi-lagi..frameless. Bentuknya sih sudah aneh karena keseringan disetel , warnanya juga sudah ngga jelas ..tapi lumayanlah buat temporary tetapi pas aku bawa ke optik buat di-setel, ternyata orang optiknya ngga berani alasannya , kaca dekat tempat mur/ bornya udah retak nanti kalo disetel malah pecah lagi.

Wuih... berarti aku kudu tanpa kacamata nih seminggu ini. Mo pake "lensa kontak" rada ribet dan mahal. Aku cocoknya pake lensa kontak dengan kadar air rendah (contoh mereknya Optima), pas aku cek ke optik harganya sekarang 210 rb / box dan aku musti beli 2 box karena mata ka dan ki beda ukuran (akibat sering ngintip katanya!) blum lagi kudu beli cairan u/ cucinya dan tetes matanya. Berhubung tanggal tua aku milih nunggu aja tanpa kacamata. Pertama-tama tahan..tapi hari ini udah masuk hari ketiga... kayanya aku ngga tahan. Pas pagi , bangun tidur rasanya biasa...tapi tambah siang -sore tambah sepet, matanya cape, apalagi kerja depan komputer terus rasanya ngga nyaman banget. Jadi bawaannya merem terus...

Kepikiran untuk bli aja lensa kontak yang kadar air tinggi ... banyak sih yang murah kalo yang jenis gitu, tapi kalo jenis gitu pasti ngga tahan lama pakenya (karena kalo lamaan akan muncul urat2 merah di bagian putih mata karena "ketat") Menurut pegawai optiknya lensa kontak kadar air tinggi cocok untuk orang dengan produksi air mata yang cukup banyak, karena lensa kontak itu akan menyerap air mata dengan jumlah banyak sehingga pemakainya merasa nyaman. Tapi sebaliknya kalo dipake orang yang produksi air mata sedikit malah "menyiksa" karena jadi "ketat" nemplok di mata.

Biasanya aku senengnya beli kacamata/lensa yang murahan di mal2 kaya mangga dua mal/ ITC, Alasannya murah dan bisa ditunggu (sejam/ dua jam) dan juga karena aku orangnya ngga apik sering pecah ato ganti frame karena alasan macam2.yang ketindihan gara2 ketiduran dsb... Ngukurnya sih di optik yang "bermerek" (maksudnya optik yang mereknya dikenal karena sering promo dimana2) tapi pas beli larinya ke ITC/ Mangga Dua. Tapi sekarang ini lagi ngga sempet euy kesana...

Kata optik tempat sekarang aku beli lensa , lensa yang pecah itu lensa yang standar yang ngga cocok buat model frameless. Dan dia cerita merek2 lensa yang disarankan untuk kacamata model frameless- specnya : kacanya ulet/ keras yang ngga gampang sompal karena harus melalui proses pengeboran.. Kalo mau yang standar/ lensa yang murahan kudu pake kacamata yang ada framenya. Denger penjelasan gitu aku hanya bengong... Jangan - jangan selama ini aku mau untung malah buntung ya.. Kalo di optik di ITC / Mangga dua ngga pernah tuh dapet saran/ penjelasan kaya gitu. Semua serba cepat. Ketemu model cocok - langsung ngukur (kalo blum tahu ukuran +/- lensa) -langsung dibuat - nunggu sejam-an - bayar dan bawa pulang . Selese! Singkatnya "Bat-bet bat-bet selese!"

Ya udah deh , yang jelas aku sudah memutuskan beli lensa yang rada mahalan (dibanding yang biasa aku beli di Mangga Dua) di optik "bermerek" sesuai anjuran pegawai optik diatas. Nyobain buat ngebuktiin apa iya teori tentang jenis dan daya tahan lensa itu terbukti. Btw... msh bingung apa sebaiknya aku bli lensa kontak ya...

Wednesday, February 15, 2006

Addicted to coffee

Aku adalah pecandu kopi...susah ngilanginnya. Kebiasaan ini muncul pada saat kuliah ditularkan sama kakakku. Kalo diinget2 dulu enak banget minum kopi sambil nikmati suasana dan udara Bandung yang ramah. Namun yang ada sekarang kakakku yang malah wanti2 supaya ngurangi kebiasaan ngopiku (dia sendiri sudah stop) ... Dengan kecanduanku ini aku sudah menularkan ke beberapa orang sehingga mereka juga jadi penikmat kopi juga. Rasanya bahagia sekali punya teman yang juga pecinta kopi. Tapi aku berusaha ngurangi juga sih karena sesuatu yang berlebihan katanya ngga baik.

Kopi yang kusuka yang rada2 pahit - kopi instan + creamer (tanpa atau sedikit sekali gula). Gula buatku "penipu rasa sebenarnya". Jadi mo minum susu, teh , juice pasti tanpa gula. Kata temanku kalo semua orang seperti aku mungkin SEMBAKO - sembilan bahan pokok - kudu diganti DEPAKO - delapan bahan pokok- karena ngga
gula.

Kopi buatku banyak kegunaannya seperti membuat segar dan bersemangat , membantu "urusan belakang" - karena sometimes kopi bikin mules cocok buat orang sembelit, aromanya bikin awet muda (katanya!). Wah banyak deh... sebagai penikmat kopi aku selalu mencari "pembenaran" kenapa aku harus minum kopi.